Semoga bermanfaat......
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif)
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif)
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image003.gif)
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image007.gif)
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image008.gif)
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image010.gif)
Gambar pekerjaan pemasangan keramik
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image012.gif)
METODE PELAKSAAN PEKERJAAN SIPIL
METODE &
TAHAPAN PELAKSANAAN
Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu,
efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus
dapat merealisasikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, biaya
yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan pihak
pengguna anggaran, sebagai upaya untuk terlaksananya rencana proyek tersebut,
maka berikut ini kami susun Metode Pelaksanaan.
Demi kelancaran, keamanan, mobilisasi alat, bahan
serta staff dan pekerja yang akan memasuki lahan harus mendapat ijin, sesuai
peraturan yang berlaku serta berkoordinasi dengan keamanan setempat.
Manajemen Proyek:
Metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa
target pembangunan harus dapat diselesaikan tepat waktu yaitu selama 2,5 bulan
( 72 hari Kalender), tepat biaya sesuai dengan SPH dan tepat mutu sesuai dengan
RKS + Spesifikasi teknis. Proyek ini merupakan proyek paket pekerjaan
Arsitektur, dimana pelaksanaan mengikuti pekerjaan struktur dan sipil yang
sudah berlangsung dan dibangun sesuai perencanaan.
Metode yang kami susun berdasarkan 2 (dua) tahap yaitu :
1.
TAHAP PERENCANAAN
PENJADWALAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN
a.
Pembuatan Rencana Kerja
( Kurva S )
Penjadwalan adalah penentuan
waktu dengan urutan-urutan kegiatan
proyek hingga menghasilkan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Penjadwalan ini disusun untuk merencanakan antara
lain:
Untuk menyusun jadwal proyek dilakukan
langkah-langkah berikut:
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas (MK), akan disahkan oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 3
(tiga) rangkap kepada MK, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada Direksi
keet di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/prestasi
kerja. Untuk rencana kerja (Kurva S) sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan
kami lampirkan dalam dokumen teknis.
Setelah dilakukan penjadwalan pekerjaan melalui
pembuatan Rencana kerja & Network Planning, dibutuhkan waktu selama 2,5 bulan (72 hari kalender) untuk menyelesaikan proyek pembangunan, sehingga
apabila dimungkinkan maka penyelesaian proyek dapat dipercepat dari yang
direncanakan, Hal ini akan sangat bermanfaat agar gedung dapat segera dioperasikan dengan
baik.
PENGAJUAN/PERIJINAN
1.2.1
Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam
pelaksanaan Kontraktor menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu
yang dimiliki serta memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan pekerjaan,
agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk
menghindari dari pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya
keterlambatan serta penambahan biaya dalam pelaksanaan.
1.2.2
Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop
Drawing) yang detail dan diajukan kepihak MK untuk mendapat persetujuan.
Gambar kerja dibuat berdasarkan gambar perencana, dan
setelah mendapat persetujuan dari MK diserahkan kepada Site Manager untuk
dilaksanakan di lapangan.
Gambar kerja dibuat rangkap 3 (tiga): 1 (satu) set
untuk kontraktor, 1 (satu) set untuk pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk
konsultan pengawas (MK).
1.2.3. Material/Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan
yang akan dipergunakan, diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari pihak
MK.
Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan
ini sedapat mungki dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan
brosur serta mengacu kepada persyaratan/RKS .
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga
benda uji yang dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan.
2.
TAHAP PELAKSANAAN
Pekerjaan pembangunan meliputi:
I.
TAHAPAN PERSIAPAN
1.
Pembuatan Bedeng
pekerja, Direksi Keet, gudang bahan, & sarana sanitasi pekerja juga area kerja.
2.
Peralatan kerja, air kerja & listrik kerja.
3.
Keamanan Proyek
+ Pos Jaga.
4. Penggunaan
Daya PLN.
5. Pembersihan lapangan dan daerah kerja.
II.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
1.
Pekerjaan Bongkaran
2.
Pekerjaan
Dinding
3.
Pekerjaan Atap
Baja Ringan
4.
Pekerjaan
Plafond.
5.
Pekerjaan
Finishing Lantai.
6.
Pekerjaan Kusen Pintu & Jendela
7.
Pekerjaan Pengecatan
1.
Pekerjaan Bongkaran
Untuk Pelaksanaan Rehab. Berat disini
diperlukan pekerjaan2 Bongkaran yang
rencana material Bekas Bongkaran sebagian ada yang akan dipakai kembali, sehingga diperlukan
tidak terjadi kerusakan2 diantaranya Daun pintu dan kaca.
Untuk bekas bongkaran diperlukan Pembuangan keluar
Site dan Kerapihan Bekas Bongkaran sehingga tidak akan mengganggu kegiatan yang
ada.
2.
Pekerjaan Dinding Bata Merah.
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu bata mengacu
pada persyaratan-persyaratan standart:
a.
PUBI – 1982
b.
NI – 3 – 1970
c.
NI – 10 – 1973
d.
SSII – 0021 – 78
Sebelum pekerjaan
arsitektur dimulai terlebih dahulu kita cek as – as kolom dan as – as pasangan
bata.
Daerah-daerah yang
akan dipasang bata harus dimarking terlebih dahulu, setelah semua marking
disetujui oleh Pengawas barulah kita pasang bata pada posisi tersebut dengan
campuran yang telah ditentukan dalam spesifikasi.
|
|
|
|
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif)
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif)
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif)
Urutan-urutan pekerjaan
pemasangan dinding bata adalah:
a.
Sebelum dipasangkan, batu bata harus direndam di air
sampai jenuh.
b.
Bersihkan dahulu bagian yang akan dipasang batu bata,
kemudian siram dengan air sampai jenuh.
c.
Pemasangan propilan dari kayu yang dipasang pada tiap
sudut untuk menentukan posisi horizontal dan vertical denagn menggunakan benang
yang berguna sebagai acuan pemasangan bata sehingga hasilnya dapat rata, tidak
terjadi kemiringan pada arah vertical maupun horizontal. Karena jika terjadi
kemiringan maka akan menyulitkan pekerjaan finishing selanjutnya seperti
plesteran, pemasangan keramik atau pengecatan.
d.
Pemasangan bata harus bersilangan agar terjadi ikatan antara
satu dan lainnya.
e.
Pada jarak minimal 3 m pada benang yang panjang dan pada
susut pertemuan dinding harus dipasang kolom dan balok praktis dengan tambahan
besi stek sebagai angkur ke dinding. Posisi dinding harus berada di atas balok
sloof yang pada saat pengecorannya sudah
dipasang besi stek.
f.
Jika pada dinding tersebut terdapat kusen pintu dan
jendela harus dipasang balok praktis terutama diatas kusen-kusen yang berbentang lebar agar kusen tersebut
tidak menerima beban berat dinding bata diatasnya.
Peralatan yang dipakai: sendok
tembok, waterpass tangan, palu, benang, dll.
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image003.gif)
Gambar
metode Pemasangan Dinding
Setelah
pekerjaan pasang Bata selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan plesteran dan acian,
dimana sebelum pekerjaan dimulai permukaan yang akan dipelester harus
dibersihkan dan dibasahi air terlibih dahulu.
Agar
permukaan pelesteran dan acian rata,
maka pada saat pekerjaan plesteran harus dibuat acuan ketebalan
plesteran dari benang dan alat bantu penggaris.
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image007.gif)
Gambar, Tahapan Finishing Dinding
- Pekerjaan Atap Baja Ringan
Dalam pelaksanaan Kontraktor menerapkan standarisasi
prosedur sesuai dengan system mutu yang dimiliki , sesuai Specifikasi Teknis
yang telah ditentukan karena bentang atap 7 m s/d 12, agar kemudian hari tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan .
Adapun urutan pekerjaan-pekerjaan ini meleiputi:
1.
Kami buat making
arah vertical dan Horizontal untuk menentukan tegak lurus atap Kuda2..baja ringan.
2.
untuk yang behubungan dengan dinding diperlukan pemasangan
angkur.
3.
setelah rangka kuda2 selesai dan benar-benar kuat dan
lurus baru pekerjaan Reng baja ringan bisa dimulai . Jarak Reng harus
disesuaikan dengan ukuran genteng yang akan dipasang. Karena Disini genteng
yang dipakai Genteng Morando Glazur.
4. Pekerjaan Plafond
Pekerjaan plafond gysum 9 mm, allumunium perforated, plafond
plater/expose, adapun secara prinsip metode pelaksanaanya hampir sama.
Urutan pekerjaan pemasangan
gypsum meliputi:
a.
Pekerjaan Rangka
Plafond.
Ranga plafond kami buat dari besi hollow yang telah di
zincromate/meni. Pada proses pemasangan rangka plafond kami lakukan pengukuran
(leveling) elevasi ketinggian plafond dari lantai ditandai dengan tarikan
benang antar kedua sisi dinding. Agar permukaan rangka tidak melenduk kami beri penggantung pada jarak 1 m dibawah
dak beton dan pinggir rangka diperkuat dengan ramset.
b.
Pekerjaan
Pemasangan Penutup
Untuk penutup terbuat dari gypsum board tebal 9 mm
dan allumunium dengan rangka hollow yang telah di zinckromate. Pada sambungan
gypsum di beri kain kasa agar nantinya tidak terjadi keretakan, sambungan
gypsum dan list di compound dengan compound khusus gypsum sampai permukaan
halus.
c.
Pekerjaan
Pemasangan List.
Setelah pekerjaan pemasangan penutup plafond selesai
sampai pada sambungannya rapi, maka pekerjaan pemasangan list dapat kami
laksanakan. Ukuran dan bentuk sesuai dengan persetujuan dari direksi.
Pemasangan list dan sambungannya kami buat yang kuat, lurus, rapi dan rapat. Kerapatan
antar list dengan dinding atau partisi diisi dengan compound setelah kering
dihaluskan dengan amplas khusus baru bias dicat.
1. Pemasangan list plafond (cornice) pada plafond.
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image008.gif)
Gambar.
Pemasangan Plafond
5.Pekerjaan Finishing lantai.
Pekerjaan finishing keramik lantai:
a.
Pekerjaan Keramik,
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan keramik mengacu pada
persyaratan-persyaratan standar:
NI – 2 - 1971
NI – 3 – 1970
NI – 8 – 1972
SSII – 0241 – 1970
Adapun pekerjaan pemasangan
lantai keramik kami laksanakan setelah pekerjaan plafond selesai, hal ini kami
perhitungkan agar kerusakan keramik tidak terlalu besar akibat pemasangan
bekisting sarta lalu lintas tenaga kerja yang lewat.
![]() |
Rangka
utama
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image010.gif)
Gambar pekerjaan pemasangan keramik
6. Pekerjaan Kusen Pintu Jendela allumunium warna
serta Penggantung/Pengunci
Pekerjaan pada proyek ini
terdiri dari pintu kayu dan allumunium, dimana dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a.
Pekerjaan Kusen Allumunium dan Pintu Kayu
Pelaksanaan pekerjan kayu
mengacu pada persyaratan-persyaratan standar:
·
NI – 3 – 1970
·
NI – 5 1961
·
SII – 0458 – 8
·
PUBI – 1982 pasal 37
Kayu-kayu yang
akan digunakan kayu kamper, utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata kayu,
lubang-lubang dan sebagainya.
Sebelum
pemasangan, kayu-kayu harus sudah melalui proses pengawetan dan telah diberi
bahan anti rayap.
Semua
lubang-lubang/cacat di tempat bekas paku, baut dan permukaan
sambungan-sambungan dll harus ditutp dengan dempul/sealer hingga rapi kembali.
Dalam pemasangan
kusen yang perlu diperhatikan, kusen harus lot/lurus terhadap dinding,
sambungan kusen harus tepat, halus dan rata. Pada kusen kayu kami beri penguat
berupa besi atau paku yang ditanam pada kolom praktis agar nantinya dinding sekitar
pinggir kusen tidak retak/pecah.
Pemasangan
accessories seperti kunci, engsel, hak angin dan grendel untuk pintu dan
jendela akan kami pasang dengan rapid an kuat agar accessories pintu dapat
bekerja dengan baik.
Urutan Pemasangan kusen kayu:
a. Beri tanda di mana
kusen akan di pasang
b. Gunakan alat
waterpass tangan, kusen diposisikan berdiri tegak dan ditahan agar tidak
bergerak dan tetap tegak.
c.
Pasang paku pada kedua ujung papan untuk menahan kusen
agar tetap
Berdiri tegak. Periksa dan
pastikan dimana engsel berada di sebelah kanan atau kiri, kemudian kaitkan paku di ujung papan dan tepi kusen
bagian atas.
d.
Pasang bata dan kawat pengikat ( angkur ) yang dipasang
pada setiap 4 atau lima lapis batu.
e.
Celah antara kusen dan bata diisi dengan adukan semen, sehingga
dengan demikian kusen akan menjadi massif, kuat dan kokoh.
![](file:///C:/DOCUME~1/admin/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image012.gif)
Gambar Pekerjaan kusen pintu
7.PEKERJAAN
PENGECATAN EX VINILEX
Dalam menentukan material,
peralatan dan pelaksanaan pekerjaan mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
e.
NI-3
f.
NI-4
g.
Rekomendasi dan jaminan dari pabrik
Sebelum dinding dicat/ diplamir
keadaan dinding harus sudah benar benar kering ( tidak kelur air embun )
setelah benar benar kering, lalu diamplas sampai halus kemudian diplamir
kembali setelah itu pengecatan bisa dimulai.
Pekerjaan pengecatan
dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran selesai dan sudah kering :
Urutan urutan pekerjaan
1.
Pengecatan dinding
a.
Pastikan permukaan dinding yang akan di cat bersih dan
kering untuk melindungi dari jamur dan mencegah terjadinya pengelupasan
b.
Pekerjaan di mulai dari langit langit diteruskan ke
dinding dekat kusen jendela, pintu dan kemudian bagian bawah.
c.
Pengecatan lapis pertama menggunakan bahan dasar/ plamir
dilanjutkan dengan pengecatan lapis demi lapis kecuali untuk dinding luar/ exterior
tidak menggunakan plamir karena factor cuaca.
2.
Pekerjaan pengecatan plapon
Sebelum pengecatan plafond dan
partisi kami mulai, permukaan sambungan plafond/ partisi kami amplas sampai
permukaannya rata dan halus, kemudian kami bersihkan dari debu bekas amplas
setelah permukaan benar benar rata. Pekerjaan pengecatan bisa di mulai lapis
pertama, setelah lapis pertama kering dilanjutkan lapis berikutnya sampai benar
benar sempurna.
Peralatan
yang dipakai:
Kuas, Rol
cat, perancah, amplas, kape, alat bantu
Seperti yang kami uraikan pada bagan dibawah ini,
serta hasil tes kami serahkan dan ajukan kepada pihak pengawas.
Demikian Metode dan Tahapan
Pelaksanaan ini dibuat sebagai gambaran dalam proses pekerjaan di lapangan
No comments:
Post a Comment