June 10, 2012

Blog Abah: Sejarah Bulu Tangkis

Blog Abah: Sejarah Bulu Tangkis

Daftar Alamat SMU Negeri di Jakarta




Daftar SMA Negeri di DKI Jakarta

ukuran lapangan bulutangkis



Lapangan dan jaring netLapangan bulu tangkis berbentuk 

persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaringsetinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.


sumber:Wikipedia

Sejarah Bulu Tangkis



Permainan Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854

Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punchmempublikasikan kartun untuk ini.

March 3, 2012

Metode Pelaksanaan Pekerjaan konstruksi bangunan

Semoga bermanfaat......



METODE PELAKSAAN PEKERJAAN SIPIL



METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN

Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat merealisasikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, biaya yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan pihak pengguna anggaran, sebagai upaya untuk terlaksananya rencana proyek tersebut, maka berikut ini kami susun Metode Pelaksanaan.

Demi kelancaran, keamanan, mobilisasi alat, bahan serta staff dan pekerja yang akan memasuki lahan harus mendapat ijin, sesuai peraturan yang berlaku serta berkoordinasi dengan keamanan setempat.

Manajemen Proyek:
Metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa target pembangunan harus dapat diselesaikan tepat waktu yaitu selama 2,5 bulan ( 72 hari Kalender), tepat biaya sesuai dengan SPH dan tepat mutu sesuai dengan RKS + Spesifikasi teknis. Proyek ini merupakan proyek paket pekerjaan Arsitektur, dimana pelaksanaan mengikuti pekerjaan struktur dan sipil yang sudah berlangsung dan dibangun sesuai perencanaan.


Metode yang kami susun berdasarkan 2 (dua) tahap yaitu :

1.            TAHAP PERENCANAAN

                        PENJADWALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

a.      Pembuatan Rencana Kerja ( Kurva S )
Penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan kegiatan  proyek hingga menghasilkan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Penjadwalan ini disusun untuk merencanakan antara lain:

Untuk menyusun jadwal proyek dilakukan langkah-langkah berikut:

Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas (MK), akan disahkan oleh Pemberi Tugas.

Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 3 (tiga) rangkap kepada MK, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada Direksi keet di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/prestasi kerja. Untuk rencana kerja (Kurva S) sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan kami lampirkan dalam dokumen teknis.

Setelah dilakukan penjadwalan pekerjaan melalui pembuatan Rencana kerja & Network Planning, dibutuhkan waktu selama 2,5 bulan (72 hari kalender) untuk menyelesaikan proyek pembangunan, sehingga apabila dimungkinkan maka penyelesaian proyek dapat dipercepat dari yang direncanakan, Hal ini akan sangat bermanfaat agar gedung dapat segera dioperasikan dengan baik.

                        PENGAJUAN/PERIJINAN

1.2.1   Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja

      Dalam pelaksanaan Kontraktor menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu yang dimiliki serta memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk menghindari dari pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan serta penambahan biaya dalam pelaksanaan.

1.2.2       Gambar Kerja (Shop Drawing)

Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang detail dan diajukan kepihak MK untuk mendapat persetujuan.

Gambar kerja dibuat berdasarkan gambar perencana, dan setelah mendapat persetujuan dari MK diserahkan kepada Site Manager untuk dilaksanakan di lapangan.

Gambar kerja dibuat rangkap 3 (tiga): 1 (satu) set untuk kontraktor, 1 (satu) set untuk pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk konsultan pengawas (MK).

1.2.3.    Material/Bahan

Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan yang akan dipergunakan, diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari pihak MK.

Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini sedapat mungki dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada persyaratan/RKS .

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan.


2.            TAHAP PELAKSANAAN

Pekerjaan pembangunan meliputi:

I.              TAHAPAN PERSIAPAN
1.      Pembuatan Bedeng pekerja, Direksi Keet, gudang bahan, & sarana sanitasi pekerja juga area kerja.
2.      Peralatan kerja, air kerja & listrik kerja.
3.      Keamanan Proyek + Pos Jaga.
4.   Penggunaan Daya PLN.
5.   Pembersihan lapangan dan daerah kerja.

II.            PEKERJAAN ARSITEKTUR
1.      Pekerjaan Bongkaran
2.      Pekerjaan Dinding
3.      Pekerjaan Atap Baja Ringan
4.      Pekerjaan Plafond.
5.      Pekerjaan Finishing Lantai.
6.      Pekerjaan Kusen Pintu & Jendela
7.      Pekerjaan Pengecatan

1.      Pekerjaan Bongkaran

Untuk Pelaksanaan Rehab. Berat  disini diperlukan pekerjaan2 Bongkaran yang  rencana material Bekas Bongkaran sebagian ada yang  akan dipakai kembali, sehingga diperlukan tidak terjadi kerusakan2 diantaranya Daun pintu dan kaca.
Untuk bekas bongkaran diperlukan Pembuangan keluar Site dan Kerapihan Bekas Bongkaran sehingga tidak akan mengganggu kegiatan yang ada.

2.      Pekerjaan Dinding Bata Merah.
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu bata mengacu pada persyaratan-persyaratan standart:
a.      PUBI – 1982
b.      NI – 3 – 1970
c.      NI – 10 – 1973
d.      SSII – 0021 – 78

Sebelum pekerjaan arsitektur dimulai terlebih dahulu kita cek as – as kolom dan as – as pasangan bata.

Daerah-daerah yang akan dipasang bata harus dimarking terlebih dahulu, setelah semua marking disetujui oleh Pengawas barulah kita pasang bata pada posisi tersebut dengan campuran yang telah ditentukan dalam spesifikasi.




Perendaman bata
 

Pembersihan lokasi
 

Pemasangan propolan
 

Pemasangan bata
 


                                                                                                                            
                                                              
Urutan-urutan pekerjaan pemasangan dinding bata adalah:
a.      Sebelum dipasangkan, batu bata harus direndam di air sampai jenuh.
b.      Bersihkan dahulu bagian yang akan dipasang batu bata, kemudian siram dengan air sampai jenuh.
c.      Pemasangan propilan dari kayu yang dipasang pada tiap sudut untuk menentukan posisi horizontal dan vertical denagn menggunakan benang yang berguna sebagai acuan pemasangan bata sehingga hasilnya dapat rata, tidak terjadi kemiringan pada arah vertical maupun horizontal. Karena jika terjadi kemiringan maka akan menyulitkan pekerjaan finishing selanjutnya seperti plesteran, pemasangan keramik atau pengecatan.
d.      Pemasangan bata harus bersilangan agar terjadi ikatan antara satu dan lainnya.
e.      Pada jarak minimal 3 m pada benang yang panjang dan pada susut pertemuan dinding harus dipasang kolom dan balok praktis dengan tambahan besi stek sebagai angkur ke dinding. Posisi dinding harus berada di atas balok sloof  yang pada saat pengecorannya sudah dipasang besi stek.
f.        Jika pada dinding tersebut terdapat kusen pintu dan jendela harus dipasang balok praktis terutama diatas kusen-kusen  yang berbentang lebar agar kusen tersebut tidak menerima beban berat dinding bata diatasnya.

Peralatan yang dipakai: sendok tembok, waterpass tangan, palu, benang, dll.






Gambar metode Pemasangan Dinding

Setelah pekerjaan pasang Bata selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan plesteran dan acian, dimana sebelum pekerjaan dimulai permukaan yang akan dipelester harus dibersihkan dan dibasahi air terlibih dahulu.

Agar permukaan pelesteran dan acian rata,  maka pada saat pekerjaan plesteran harus dibuat acuan ketebalan plesteran dari benang dan alat bantu penggaris.


Gambar, Tahapan Finishing Dinding




  1. Pekerjaan Atap Baja Ringan

Dalam pelaksanaan Kontraktor menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu yang dimiliki , sesuai Specifikasi Teknis yang telah ditentukan karena bentang atap 7 m s/d 12, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan .

Adapun urutan pekerjaan-pekerjaan ini meleiputi:
1.      Kami buat making arah vertical dan Horizontal untuk menentukan tegak lurus atap Kuda2..baja ringan.
2.      untuk yang behubungan dengan dinding diperlukan pemasangan angkur.
3.      setelah rangka kuda2 selesai dan benar-benar kuat dan lurus baru pekerjaan Reng baja ringan bisa dimulai . Jarak Reng harus disesuaikan dengan ukuran genteng yang akan dipasang. Karena Disini genteng yang dipakai Genteng Morando Glazur.

4. Pekerjaan Plafond

Pekerjaan plafond gysum 9 mm, allumunium perforated, plafond plater/expose, adapun secara prinsip metode pelaksanaanya hampir sama.

Urutan pekerjaan pemasangan gypsum meliputi:
a.      Pekerjaan Rangka Plafond.
Ranga plafond kami buat dari besi hollow yang telah di zincromate/meni. Pada proses pemasangan rangka plafond kami lakukan pengukuran (leveling) elevasi ketinggian plafond dari lantai ditandai dengan tarikan benang antar kedua sisi dinding. Agar permukaan rangka tidak melenduk  kami beri penggantung pada jarak 1 m dibawah dak beton dan pinggir rangka diperkuat dengan ramset.
b.      Pekerjaan Pemasangan Penutup
Untuk penutup terbuat dari gypsum board tebal 9 mm dan allumunium dengan rangka hollow yang telah di zinckromate. Pada sambungan gypsum di beri kain kasa agar nantinya tidak terjadi keretakan, sambungan gypsum dan list di compound dengan compound khusus gypsum sampai permukaan halus.
c.      Pekerjaan Pemasangan List.
Setelah pekerjaan pemasangan penutup plafond selesai sampai pada sambungannya rapi, maka pekerjaan pemasangan list dapat kami laksanakan. Ukuran dan bentuk sesuai dengan persetujuan dari direksi. Pemasangan list dan sambungannya kami buat yang kuat, lurus, rapi dan rapat. Kerapatan antar list dengan dinding atau partisi diisi dengan compound setelah kering dihaluskan dengan amplas khusus baru bias dicat.





1.      Pemasangan list plafond (cornice) pada plafond.


Gambar. Pemasangan Plafond

5.Pekerjaan Finishing lantai.

Pekerjaan finishing keramik lantai:

a.       Pekerjaan Keramik,
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan keramik mengacu pada persyaratan-persyaratan standar:
      NI – 2 - 1971
      NI – 3 – 1970
      NI – 8 – 1972
      SSII – 0241 – 1970


Adapun pekerjaan pemasangan lantai keramik kami laksanakan setelah pekerjaan plafond selesai, hal ini kami perhitungkan agar kerusakan keramik tidak terlalu besar akibat pemasangan bekisting sarta lalu lintas tenaga kerja yang lewat.




                                       



Rangka utama

Gambar pekerjaan pemasangan keramik


6.  Pekerjaan Kusen Pintu Jendela allumunium warna serta     Penggantung/Pengunci

Pekerjaan pada proyek ini terdiri dari pintu kayu dan allumunium, dimana dapat dijelaskan sebagai berikut:

a.      Pekerjaan Kusen Allumunium dan Pintu Kayu
Pelaksanaan pekerjan kayu mengacu pada persyaratan-persyaratan standar:
·        NI – 3 – 1970
·        NI – 5 1961
·        SII – 0458 – 8
·        PUBI – 1982 pasal 37

Kayu-kayu yang akan digunakan kayu kamper, utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya.

Sebelum pemasangan, kayu-kayu harus sudah melalui proses pengawetan dan telah diberi bahan anti rayap.

Semua lubang-lubang/cacat di tempat bekas paku, baut dan permukaan sambungan-sambungan dll harus ditutp dengan dempul/sealer hingga rapi kembali.

Dalam pemasangan kusen yang perlu diperhatikan, kusen harus lot/lurus terhadap dinding, sambungan kusen harus tepat, halus dan rata. Pada kusen kayu kami beri penguat berupa besi atau paku yang ditanam pada kolom praktis agar nantinya dinding sekitar pinggir kusen tidak retak/pecah.

Pemasangan accessories seperti kunci, engsel, hak angin dan grendel untuk pintu dan jendela akan kami pasang dengan rapid an kuat agar accessories pintu dapat bekerja dengan baik.

Urutan Pemasangan kusen kayu:
a.       Beri tanda di mana kusen akan di pasang
b.      Gunakan alat waterpass tangan, kusen diposisikan berdiri tegak dan ditahan agar tidak bergerak dan tetap tegak.
c.      Pasang paku pada kedua ujung papan untuk menahan kusen agar tetap
Berdiri tegak. Periksa dan pastikan dimana engsel berada di sebelah kanan atau kiri, kemudian  kaitkan paku di ujung papan dan tepi kusen bagian atas.
d.      Pasang bata dan kawat pengikat ( angkur ) yang dipasang pada setiap 4 atau lima lapis batu.
e.      Celah antara kusen dan bata diisi dengan adukan semen, sehingga dengan demikian kusen akan menjadi massif, kuat dan kokoh.





Gambar Pekerjaan kusen pintu


7.PEKERJAAN PENGECATAN EX VINILEX

Dalam menentukan material, peralatan dan pelaksanaan pekerjaan mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
e.      NI-3
f.        NI-4
g.      Rekomendasi dan jaminan dari pabrik
Sebelum dinding dicat/ diplamir keadaan dinding harus sudah benar benar kering ( tidak kelur air embun ) setelah benar benar kering, lalu diamplas sampai halus kemudian diplamir kembali setelah itu pengecatan bisa dimulai.

Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran selesai dan sudah kering :
Urutan urutan pekerjaan

1.      Pengecatan dinding
a.      Pastikan permukaan dinding yang akan di cat bersih dan kering untuk melindungi dari jamur dan mencegah terjadinya pengelupasan
b.      Pekerjaan di mulai dari langit langit diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintu dan kemudian bagian bawah.
c.      Pengecatan lapis pertama menggunakan bahan dasar/ plamir dilanjutkan dengan pengecatan lapis demi lapis kecuali untuk dinding luar/ exterior tidak menggunakan plamir karena factor cuaca.

2.      Pekerjaan pengecatan plapon
Sebelum pengecatan plafond dan partisi kami mulai, permukaan sambungan plafond/ partisi kami amplas sampai permukaannya rata dan halus, kemudian kami bersihkan dari debu bekas amplas setelah permukaan benar benar rata. Pekerjaan pengecatan bisa di mulai lapis pertama, setelah lapis pertama kering dilanjutkan lapis berikutnya sampai benar benar sempurna.

Peralatan yang dipakai:
Kuas, Rol cat, perancah, amplas, kape, alat bantu

Seperti yang kami uraikan pada bagan dibawah ini, serta hasil tes kami serahkan dan ajukan kepada pihak pengawas.


Demikian Metode dan Tahapan Pelaksanaan ini dibuat sebagai gambaran dalam proses pekerjaan di lapangan





Gejala Darah Tinggi


Tekanan darah tinggi

 


Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk strokeserangan jantunggagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

 

Tekanan darah

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

 

Klasifikasi

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII [1]
Kategori
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik
Normal
< 120 mmHg
(dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi
120-139 mmHg
(atau) 80-89 mmHg
Stadium 1
140-159 mmHg
(atau) 90-99 mmHg
Stadium 2
>= 160 mmHg
(atau) >= 100 mmHg
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan perawatan.

 

Pengaturan tekanan darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
*       Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
*       Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
*       Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
*       Aktivitas memompa jantung berkurang
*       Arteri mengalami pelebaran
*       Banyak cairan keluar dari sirkulasi
Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.


Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
*       Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
*       Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
*       Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.

Sistem saraf otonom
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:
*       meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
*       meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
*       mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
*       melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.

Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
*       sakit kepala
*       kelelahan
*       mual
*       muntah
*       sesak napas
*       gelisah
*       pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Penyebab hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
  1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
  2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stresalkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
  1. Penyakit Ginjal
    • Stenosis arteri renalis
    • Pielonefritis
    • Glomerulonefritis
    • Tumor-tumor ginjal
    • Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
    • Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
    • Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
  2. Kelainan Hormonal
  3. Obat-obatan
  4. Penyebab Lainnya
    • Koartasio aorta
    • Preeklamsi pada kehamilan
    • Porfiria intermiten akut
    • Keracunan timbal akut.

Obat tradisional yang dapat digunakan

*       Teh Murbei [1]
*       daun cincau hijau
*       seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis)
*       bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)
*       Rosela [2]
*       daun misai kucing
*       minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu dapat nampak penurunan tekanan darah tinggi
dengan menambahkan air rebusan daun mannga kweni

Sumber : Wikipedia